MISS KEY BLOG

"hay...i just share bout my life style..this talk bout beauty tips n healthy life,,,moga bermanfaat yaa :)

Sabtu, 12 Desember 2009

NGEMIL ??boleh ga ya???ad yg boleh n gak lho ternyata..yuuk kita simak :)



Ngemil Sehat dan Langsing

Asal pintar memilih jenis ’camilan’-nya (makanan ringan yang disantap saat ’ngemil’) yang selama ini dianggap buruk bisa jadi bermanfaat.

Mengonsumsi makanan kecil di luar waktu makan utama (’ngemil’) sering dilakukan orang pada umumnya. Di rumah, di kantor, saat bekerja, maupun di waktu senggang kegiatan ’ngemil’ kerap menjadi pelengkap suasana. Memang, ’ngemil’ kebanyakan bukan bertujuan untuk mengganjal perut, meskipun tidak lapar seringkali keinginan untuk ’ngemil’ muncul.

Asal pintar memilih jenis ’camilan’-nya (makanan ringan yang disantap saat ’ngemil’). ’Ngemil’ yang selama ini dianggap buruk bisa jadi bermanfaat. ’Ngemil’ tak selalu merugikan, tak juga selalu menggemukkan. Sebaliknya, ngemil bisa menyehatkan, bahkan menjaga tubuh tetap langsing.

Semuanya tergantung waktu ’ngemil’ dan pilihan makanannya. ’Ngemil’ di malam hari, menjelang tidur memang tidak baik karena malam hari, tubuh tidak lagi membutuhkan energi ekstra. Asal tidak berlebih, di sela makan utama sebenarnya ngemil sah-sah saja. ’Ngemil’ di antara makan siang dan makan malam baik karena rasa kenyang akan mengurangi porsi makan malam.

Untuk menjaga tubuh tetap langsing, pilihlah ’camilan’ rendah kalori dan mengandung banyak air. Misalnya, sayuran dan buah segar. Sayuran dan buah dapat diolah menjadi beberapa variasi ’camilan’ rendah kalori yang mengenyangkan. Selain sehat, variasi makanan ringan dari sayuran dan buah tersebut relatif praktis, dapat langsung dimakan.

Apel, jambu melon, pepaya, dan mangga adalah buah yang baik dijadikan sebagai ’camilan’ sehat yang cukup mudah untuk kita temukan. Agar tidak bosan, buah dapat dijadikan beberapa variasi penyajian buah yang dapat diterapkan. Dimakan segar, dijadikan jus, divariasikan menjadi puding, atau dicampurkan dengan agar-agar atau jeli.

Salah satu sisi positif ’ngemil’ adalah mempertahankan jumlah gula darah dalam tubuh. Biasanya empat jam setelah makan utama, kadar gula darah menurun sehingga timbul rasa lapar. Bila tidak mengonsumsi apapun, kadar gula darah akan semakin menurun, dan daya konsentrasi juga ikut menurun. Pada kondisi seperti inilah, diperlukan ’ngemil’. Makanan ringan yang dikonsumsi dapat membantu meningkatkan kadar gula dalam darah. Sayangnya sering sekali pilihan jenis makanan menghilangkan sisi positif ’ngemil’. Kebanyakan makanan ringan yang dikonsumsi adalah makanan ringan yang tidak mengandung nutrisi penting.

Selain variasi buah dan sayuran, alternatif camilan lain adalah susu rendah kalori. Susu rendah kalori dapat mengurangi rasa lapar dan tidak menyumbang kalori dalam jumlah yang besar.

Agar ’ngemil’ bermanfaat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
" Bila stres datang, seringkali disertai dengan keinginan untuk ngemil. Hindari mencari hiburan lewat makanan. Kalaupun ingin ’ngemil’, pilihlah buah-buahan segar atau camilan rendah kalori.

" Jangan menyediakan camilan berkalori tinggi, sediakan camilan yang rendah kalori dan kaya serat seperti: yoghurt rendah lemak, makanan dengan keju rendah lemak, sereal yang dihidangkan dengan buah-buah segar seperti stroberi, jeruk, atau buah lain sesuai dengan selera, atau biskuit maupun kue yang rendah kalori. Bila ingin menyiapkan hidangan pasta, sebaiknya memilih pasta dari tepung gandum kasar, yang kaya akan serat.

" Jagalah waktu makan agar teratur. Sebisanya, ’ngemil’ dilakukan saat lapar. Makan terlambat menimbulkan rasa lapar yang ’menggoda’ untuk ’ngemil’.

" Jika haus, minumlah air putih atau jus tanpa gula, hindari minuman dalam kemasan yang mengandung pemanis.

" Sebelum membeli snack dalam kemasan, cermati dahulu kandungan makanan tersebut, terutama kandungan lemak, gula, maupun karbohidrat. Jangan hanya terpancing dengan istilah ’low fat’. Bukan berarti dengan label ’low fat’ kita dapat memakan snack tersebut sepuasanya. Hindari ’camilan’ yang tidak bergizi tetapi menyumbang banyak kalori.

" Jika sudah mengemil makanan yang jumlah kalorinya tinggi, kurangi porsi makanan utama berikutnya. Misalnya, sebelum makan sudah mengemil yang mengandung kalori, hilangkan makanan berkalori saat makan utama berikutnya. Sedikit nasi dan sayuran atau lauk yang tidak mengandung lemak seperti tahu atau tempe, atau roti tanpa selai saja sudah cukup.

Tak perlu takut untuk ’ngemil’ karena ’ngemil’ pun bisa bermanfaat bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar